![]() |
Visi & Misi |
RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR
Pelayanan Kesehatan Rawat Inap & Rawat Jalan
Sunday, September 21, 2014
Friday, September 19, 2014
Lintas Sejarah Berdirinya RS.Islam Samarinda
Latar Belakang
Wacana untuk membangun rumah
sakit Islam Samarinda, sebenarnya telah lama menjadi keinginan para ulama dan
tokoj pemuka muslim masyarakat Samarinda
Keiniginan tersebut, adalah
kegiatan kemanusian dengan memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan
pelayanan perawatan dan pengobatan kesehatan melalui balai pengobatan,
poliklinik atau rumah sakit.
Wacana tersebut disosialisasikan
kepada masyarakat Samarinda dengan mengajak semua tokoh pimpinan ormas Islam
dan lembaga social keagamaan termasuk pimpinan lemaga pendidikan dan pesantren
untuk ikut mempersatukan kesamaan
persepsi dan komitmen di lingkungan komunitasnya masing-masing, sehingga
wacana mendirikan rumah sakit Islam di kota Samarinda, benar-benar menjadi
aspirasi umat Islam.
Usaha-usaha yang Dilakukan Di Bidang Pelayanan Kesehatan
Ajakan dan himbauan tokoh ormas
Islam Kaltim telah membuahkan hasil yang menggembirakan, disamping mendapat
sambutan positif, juga mendapat dukungan yang kongkrit, karena beberapa
komponen ormas Islam menggagas dan merencanakan sendiri keinginan untuk
mendirikan rumah sakit Islam dan sejenisnya, antara lain oleh:
1. Perkumpulan
organisasi Islam Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur mendirikan Rumah
Bersalin Aisyiah, kemudian beberapa tahun kemudian dikembangkan menjadi Rumah
Sakit Ibu dan Anak Aisyiah.
2. Perkumpulan
organisasi kepemudaan, KPPMKT, Keluarga Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Kal.
Timur), bekerjasama dengan Ta’mir Masjid Raya Samarinda, Drs.H.Ramli Yahya dan
Ir.H.Sualiman Ismail bersama rekan pemuda lainnya, dibantu oleh dr. H.
Soepangat PS, dr.Badjuri Baso, dr.Hamid Harun, dr.H.Thamrin Syam, dr.H.Riduan
Masrun, telah mendirikan Balai Pengobatan “Poliklinik Ibnu Sina”.
3. Perkumpulan
organisasi Islam Ittuhadul Muballigin Kal.Timur, dipelopori oleh H. Syahidin
BA, Andi Rodli Su’aib, dan Kismaji, ikut merencanakan berdrinya rumah sakit
Ittihadul Muballigin, yang lokasinya sekarang telah menjadi kampus STIEM
Muhammadiyah di Jalan Juanda Samarinda.
4. Dari
pihak perorangan tampil Bapak H. M. Yos Soetomo, seorang pengusaha Dirut Sumber
Mas Group yang juga pemilik Hotel Senyiur Internasional, pada tahun 1983 ikut
merancang berdirinya rumah sakit Islam. Rencana ini sudah diwakili dengan
perletakan batu pertama oleh Bapak H. Munawir Syazali MA, Menteri Agama RI,
yang didampingi oleh Gubernur Kaltim Bapak H. Soewandi dan Duta Besar Arab
Saudi, namun karena satu dan lain hal, rencana tersebut tidak dapat diwujudkan.
Gagasan dan
rencana yang dirancang oleh komponen ormas Islam tersebut adalah cikal bakal
yang selanjutnya mendorong tekad dan semangat para tokoh pemuka masyarakat,
untuk mewujudkan berdirinya rumah sakit Islam dikota Samarinda.
Gedung Bekas RSUD Lama Menjadi
ALternatif Pilihan Sebagai RS Islam Samarinda
Momentum
pembangunan RSUD baru oleh Pemprov Kaltim, membuat para tokoh pemuka masyarakat
lebih memantapkan niat dan menigkatkan usaha perjuangannya, karena bekas bekas
gedung RSUD lama akan dijadikan salah satu alternative sebagai rumah sakit Islam
Samarinda, dengan kata lain para tokoh pemuka masyarakat memperjuangkan agat
Pemprov Kaltim berkenan dan mengibahkan atau meminjam bekas gedung RSUD lama,
untuk didayagunakan sebagai rumah sakit Islam Samarinda.
Untuk
mewujudkan keinginan itu dilakukan berbagai konsultasi-konsultasi dengan
pendekatan silaturrahmi formal dan non formal, baik kepada para petinggi dan
pejabat eksekutif dan legislative, maupun para politisi partai politik dan
golongan, termasuk ormas islam, instansi dan lembaga terkait.
Persiapan Pembentukan Badan Pendiri
YARSI Kaltim
Setelah
diadakan beberapa kali konsultasi dan pertemuan silaturrahmi baik formal dan
non formal terutama untuk menyampaikan kepada Gubernur kaltim latar
belakangnnya, hingga menjadi aspirasi umat Islam, makan Gubernur Kaltim
memberikan petunjuk dan arahan, aar segera membentuk panitia untuk membuat
proposal uji kelayakan feasibility study, sekaligus mempersiapkan pembentukan
badan pendiri Yayasan Rumah Sakit Islam kal.Timur. dengan menghimpun semua
komponen dan unsure masyarakat dari ulama, inteletual, birokrat, politisi.
Pengusaha, para dokter, maupun unsure pimpinan ormas Islam dan lemabaga sosial
terkait. Panitia langsung dipimpin oleh Ketua MUI Kaltim bapak K.H.M.Sabranity,
didampingi oleh tokoh pengusaha bapak H.M. Djafar, tokoh kedokteran dr.H.Sopepangat
PS, tokoh intlektual H.Ir.Sulaiman Ismail, dan tokoh partai politik dan
golongan, Bapak H.M.Djunaid Sanusi (Ketua Golkar Kaltim), Bapak H.M. Aini Bakri
(Ketua PPP/NU Kaltim), Bapak H. Syahrumsyah Idris (Ketua PDI Kaltim).
Pengurus YARSI Kalimantan Timur
Terbentuk
Berdasar Akte
Notaris Abdul Wahab SH, Nomor 09 tahun 1986 tanggal15 Februari 1986
terbentuklah Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Kalimantan Timur, yang langsung
dipimpin oleh Ketua Umum H.Soewandi (Gubernur Kaltim), Wk.ketua K.H.Sabranity
(MUI Kaltim), Wk.Ketua dr.H.Yuslis Katin SKM (Kakanwi kes. Kaltim), Wk.Ketua
Drs.H.Saleh Maksum (kaknwil depag.kaltim), Wk.Ketua H.M. Djafar (Pengusaha),
Sekretaris Drs.H.Ramli Yahya (KPPMKT), Wk. Sekretaris H.Alie Ahmad BA
(Sekretaris Faktar IAIN), Wk. Sekretaris H.Yusran karim (Protokol Gub.Kaltim),
Bendahara H.M. Yos Soetomo (Pengusaha), Wk.Bendahara H.Muhammad Thoha Bakrie
(Pengusaha), Anggota H.M.Djunaid Sanusi (Ketua Golkar Kaltim0, Anggota H.M.Aini
Bakrie (Ketua PPP/NU Kaltim),Anggota H.Syahrumsyah Idris (Ketua PDI Kaltim),
Anggota KH.Abdul Madjid HA (Ulama), Anggota KH.A. Wahab Syah’rani (ulama),
Anggota dr.H.Rawindra (Kedokteran), Anggota dr.A.Hamid Harun (Kedokteran),
Anggota H.Abubakar Chaerad (PU Kaltim), Anggota Drs.H.Waris Husein (Sekda Kota
Samarinda), Anggota Drs. H.M Asli Amin (Kabiro kesra Gub, Kaltim, Anggota
Drs.H.Hasan Nuntji (Kabiro Keu.Gub kaltim), dan anggota Drs.H.M. Yusuf Rasyid
(Dekan fakta IAIN).
Penyerahan Gedung Bekas RSUD Lama
Kepada Yayasan RS Islam Kaltim
Setelah badan
pendiri /pengurus Yayasan RS Islam kaltim terbentuk, maka pengurus Yarsi Kaltim
membuat permohonan kepada Gubernur Pemprop Kaltim, dengan suratnya tanggaln 12
Mei 1986 No.03/Yarsi-V/1986, dengan permintaan agar gedung bekas RSUD lama
dijalan Gurami berkenan diberikan kepada YARSI Kaltim atas nama umat Islam
untuk dimanfaatkan sebagai Rumah Sakit yang bernuansa Islami.
Permohonan
Yarsi Kaltim tersebut dikabulkan dan dengan surat keputusan Gubernur kepala
Daerah Tingkat I Prop.Kal>Timur, tanggal 29 Juli 189 Nomor 217 tahun 1986,
tentang PENYERAHAN HAK PEMAKAIAN EX GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM JALAN GURAMI
SAMARINDA, diserahkan dengan resmi kepada Yayasan Rumah Sakit Islam Kal.Timur
dengan hak pakai.
RS Islam
Samarinda sebelum diresmikan, terlebih dahulu dibuka dengan uji coba khusus
untuk pelayanan operasional rawat jalan pada tanggal 01 Oktober 1987, dan
setahun kemudian pada tanggal 01 Oktober 1988 dibuka sepenuhnya dengan uji coba
baik operasional rawat jalan maupun operasional rawat inap.
Selanjutnya
satu setengah bulan kemudian, setelah semua persiapan sarana dan prasarana
serta fasilitas dan penunjang operasional medis dan non medis sudah dianggap
cukup memadai, makan pada hari Jum’at tanggal 18 Nopember 1988 Miladiyah atau
tanggal 08 Rabi’ul Akhir 1409 Hijriyah, batu Prasasti Pengresmian Rumah Saki t
Islam Samarinda ditanda tangani oleh menteri kesehatan RI dr. Adhitama MPH,
didampingioleh Gubernur Kepala Daerah Propinsi Kal.Timur H. Soewandi dan
disaksikan oleh para ulama, pejabat Eksekutif dan Legislatif, pengusaha dan
pimpinan lembaga, ormas keagamaan dan kemasyarakatan serta sejumlah undangan
kaum muslimin dan muslimat warga kota Samarinda.
Ketika gedung
bekas RSUD lama diserahkan kepada badan pendiri YARSI kaltim, kondisi
bangunannya 40% lebih dalam keadaan rusak sangat parah, karena ditinggalakn
selama 2 tahun tanpa ada pemeliharaan dan pengawasan
Oleh karena
itu sepanjang tahun 1986-1988 3 tahun berturut-turut YARSI Kaltim bersama
Direktur RS Islam samarinda mengerahkan segenap kemampuan, tenaga dan waktunya
untuk menghimpun dana dari berbagai sumber, guna membiayai renovasi dan
perbaikan fisik gedung, terutama ruang dan kamar seluas 3200 M2, dan membangun
tambahan ruang dan kamar baru seluas 420 M2.
Untuk
melaksanakan renovasi tersebut, dibentuklah 2 Tim pelaksana, masing-masing :
1. Tim
Renovasi dan membangung tambahan baru ruang dan kamar, yang dipimpin oleh bapak
Abubakar Chaired BRE, dibantu oleh bapak H.M.Saidi, bapak Mukhid Khair, dan
bapak Ir.Mulyadi Munzier.
2. Tim
pengadaan alat medis dan kesehatan yang dipimpin oleh bapak dr.H.Hasan Zaini,
dibantu oleh bapak dr.H.Soepangat PS, bapak dr.H.Riduan Masrun, bapak
drg.H.M.Rafli Shagir dan bapak Drs.H.Lamri M.Kep.
Subscribe to:
Posts (Atom)