Friday, September 19, 2014

Lintas Sejarah Berdirinya RS.Islam Samarinda

Latar Belakang
Wacana untuk membangun rumah sakit Islam Samarinda, sebenarnya telah lama menjadi keinginan para ulama dan tokoj pemuka muslim masyarakat Samarinda
Keiniginan tersebut, adalah kegiatan kemanusian dengan memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan pelayanan perawatan dan pengobatan kesehatan melalui balai pengobatan, poliklinik atau rumah sakit.
Wacana tersebut disosialisasikan kepada masyarakat Samarinda dengan mengajak semua tokoh pimpinan ormas Islam dan lembaga social keagamaan termasuk pimpinan lemaga pendidikan dan pesantren untuk ikut mempersatukan kesamaan  persepsi dan komitmen di lingkungan komunitasnya masing-masing, sehingga wacana mendirikan rumah sakit Islam di kota Samarinda, benar-benar menjadi aspirasi umat Islam.

Usaha-usaha yang Dilakukan Di Bidang Pelayanan Kesehatan
Ajakan dan himbauan tokoh ormas Islam Kaltim telah membuahkan hasil yang menggembirakan, disamping mendapat sambutan positif, juga mendapat dukungan yang kongkrit, karena beberapa komponen ormas Islam menggagas dan merencanakan sendiri keinginan untuk mendirikan rumah sakit Islam dan sejenisnya, antara lain oleh:
1.       Perkumpulan organisasi Islam Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur mendirikan Rumah Bersalin Aisyiah, kemudian beberapa tahun kemudian dikembangkan menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Aisyiah.
2.       Perkumpulan organisasi kepemudaan, KPPMKT, Keluarga Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Kal. Timur), bekerjasama dengan Ta’mir Masjid Raya Samarinda, Drs.H.Ramli Yahya dan Ir.H.Sualiman Ismail bersama rekan pemuda lainnya, dibantu oleh dr. H. Soepangat PS, dr.Badjuri Baso, dr.Hamid Harun, dr.H.Thamrin Syam, dr.H.Riduan Masrun, telah mendirikan Balai Pengobatan “Poliklinik Ibnu Sina”.
3.       Perkumpulan organisasi Islam Ittuhadul Muballigin Kal.Timur, dipelopori oleh H. Syahidin BA, Andi Rodli Su’aib, dan Kismaji, ikut merencanakan berdrinya rumah sakit Ittihadul Muballigin, yang lokasinya sekarang telah menjadi kampus STIEM Muhammadiyah di Jalan Juanda Samarinda.
4.       Dari pihak perorangan tampil Bapak H. M. Yos Soetomo, seorang pengusaha Dirut Sumber Mas Group yang juga pemilik Hotel Senyiur Internasional, pada tahun 1983 ikut merancang berdirinya rumah sakit Islam. Rencana ini sudah diwakili dengan perletakan batu pertama oleh Bapak H. Munawir Syazali MA, Menteri Agama RI, yang didampingi oleh Gubernur Kaltim Bapak H. Soewandi dan Duta Besar Arab Saudi, namun karena satu dan lain hal, rencana tersebut tidak dapat diwujudkan.
Gagasan dan rencana yang dirancang oleh komponen ormas Islam tersebut adalah cikal bakal yang selanjutnya mendorong tekad dan semangat para tokoh pemuka masyarakat, untuk mewujudkan berdirinya rumah sakit Islam dikota Samarinda.

Gedung Bekas RSUD Lama Menjadi ALternatif Pilihan Sebagai RS Islam Samarinda
Momentum pembangunan RSUD baru oleh Pemprov Kaltim, membuat para tokoh pemuka masyarakat lebih memantapkan niat dan menigkatkan usaha perjuangannya, karena bekas bekas gedung RSUD lama akan dijadikan salah satu alternative sebagai rumah sakit Islam Samarinda, dengan kata lain para tokoh pemuka masyarakat memperjuangkan agat Pemprov Kaltim berkenan dan mengibahkan atau meminjam bekas gedung RSUD lama, untuk didayagunakan sebagai rumah sakit Islam Samarinda.
Untuk mewujudkan keinginan itu dilakukan berbagai konsultasi-konsultasi dengan pendekatan silaturrahmi formal dan non formal, baik kepada para petinggi dan pejabat eksekutif dan legislative, maupun para politisi partai politik dan golongan, termasuk ormas islam, instansi dan lembaga terkait.
Persiapan Pembentukan Badan Pendiri YARSI Kaltim
Setelah diadakan beberapa kali konsultasi dan pertemuan silaturrahmi baik formal dan non formal terutama untuk menyampaikan kepada Gubernur kaltim latar belakangnnya, hingga menjadi aspirasi umat Islam, makan Gubernur Kaltim memberikan petunjuk dan arahan, aar segera membentuk panitia untuk membuat proposal uji kelayakan feasibility study, sekaligus mempersiapkan pembentukan badan pendiri Yayasan Rumah Sakit Islam kal.Timur. dengan menghimpun semua komponen dan unsure masyarakat dari ulama, inteletual, birokrat, politisi. Pengusaha, para dokter, maupun unsure pimpinan ormas Islam dan lemabaga sosial terkait. Panitia langsung dipimpin oleh Ketua MUI Kaltim bapak K.H.M.Sabranity, didampingi oleh tokoh pengusaha bapak H.M. Djafar, tokoh kedokteran dr.H.Sopepangat PS, tokoh intlektual H.Ir.Sulaiman Ismail, dan tokoh partai politik dan golongan, Bapak H.M.Djunaid Sanusi (Ketua Golkar Kaltim), Bapak H.M. Aini Bakri (Ketua PPP/NU Kaltim), Bapak H. Syahrumsyah Idris (Ketua PDI Kaltim).
Pengurus YARSI Kalimantan Timur Terbentuk
Berdasar Akte Notaris Abdul Wahab SH, Nomor 09 tahun 1986 tanggal15 Februari 1986 terbentuklah Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Kalimantan Timur, yang langsung dipimpin oleh Ketua Umum H.Soewandi (Gubernur Kaltim), Wk.ketua K.H.Sabranity (MUI Kaltim), Wk.Ketua dr.H.Yuslis Katin SKM (Kakanwi kes. Kaltim), Wk.Ketua Drs.H.Saleh Maksum (kaknwil depag.kaltim), Wk.Ketua H.M. Djafar (Pengusaha), Sekretaris Drs.H.Ramli Yahya (KPPMKT), Wk. Sekretaris H.Alie Ahmad BA (Sekretaris Faktar IAIN), Wk. Sekretaris H.Yusran karim (Protokol Gub.Kaltim), Bendahara H.M. Yos Soetomo (Pengusaha), Wk.Bendahara H.Muhammad Thoha Bakrie (Pengusaha), Anggota H.M.Djunaid Sanusi (Ketua Golkar Kaltim0, Anggota H.M.Aini Bakrie (Ketua PPP/NU Kaltim),Anggota H.Syahrumsyah Idris (Ketua PDI Kaltim), Anggota KH.Abdul Madjid HA (Ulama), Anggota KH.A. Wahab Syah’rani (ulama), Anggota dr.H.Rawindra (Kedokteran), Anggota dr.A.Hamid Harun (Kedokteran), Anggota H.Abubakar Chaerad (PU Kaltim), Anggota Drs.H.Waris Husein (Sekda Kota Samarinda), Anggota Drs. H.M Asli Amin (Kabiro kesra Gub, Kaltim, Anggota Drs.H.Hasan Nuntji (Kabiro Keu.Gub kaltim), dan anggota Drs.H.M. Yusuf Rasyid (Dekan fakta IAIN).
Penyerahan Gedung Bekas RSUD Lama Kepada Yayasan RS Islam Kaltim
Setelah badan pendiri /pengurus Yayasan RS Islam kaltim terbentuk, maka pengurus Yarsi Kaltim membuat permohonan kepada Gubernur Pemprop Kaltim, dengan suratnya tanggaln 12 Mei 1986 No.03/Yarsi-V/1986, dengan permintaan agar gedung bekas RSUD lama dijalan Gurami berkenan diberikan kepada YARSI Kaltim atas nama umat Islam untuk dimanfaatkan sebagai Rumah Sakit yang bernuansa Islami.
Permohonan Yarsi Kaltim tersebut dikabulkan dan dengan surat keputusan Gubernur kepala Daerah Tingkat I Prop.Kal>Timur, tanggal 29 Juli 189 Nomor 217 tahun 1986, tentang PENYERAHAN HAK PEMAKAIAN EX GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM JALAN GURAMI SAMARINDA, diserahkan dengan resmi kepada Yayasan Rumah Sakit Islam Kal.Timur dengan hak pakai.
RS Islam Samarinda sebelum diresmikan, terlebih dahulu dibuka dengan uji coba khusus untuk pelayanan operasional rawat jalan pada tanggal 01 Oktober 1987, dan setahun kemudian pada tanggal 01 Oktober 1988 dibuka sepenuhnya dengan uji coba baik operasional rawat jalan maupun operasional rawat inap.
Selanjutnya satu setengah bulan kemudian, setelah semua persiapan sarana dan prasarana serta fasilitas dan penunjang operasional medis dan non medis sudah dianggap cukup memadai, makan pada hari Jum’at tanggal 18 Nopember 1988 Miladiyah atau tanggal 08 Rabi’ul Akhir 1409 Hijriyah, batu Prasasti Pengresmian Rumah Saki t Islam Samarinda ditanda tangani oleh menteri kesehatan RI dr. Adhitama MPH, didampingioleh Gubernur Kepala Daerah Propinsi Kal.Timur H. Soewandi dan disaksikan oleh para ulama, pejabat Eksekutif dan Legislatif, pengusaha dan pimpinan lembaga, ormas keagamaan dan kemasyarakatan serta sejumlah undangan kaum muslimin dan muslimat warga kota Samarinda.
Ketika gedung bekas RSUD lama diserahkan kepada badan pendiri YARSI kaltim, kondisi bangunannya 40% lebih dalam keadaan rusak sangat parah, karena ditinggalakn selama 2 tahun tanpa ada pemeliharaan dan pengawasan
Oleh karena itu sepanjang tahun 1986-1988 3 tahun berturut-turut YARSI Kaltim bersama Direktur RS Islam samarinda mengerahkan segenap kemampuan, tenaga dan waktunya untuk menghimpun dana dari berbagai sumber, guna membiayai renovasi dan perbaikan fisik gedung, terutama ruang dan kamar seluas 3200 M2, dan membangun tambahan ruang dan kamar baru seluas 420 M2.
Untuk melaksanakan renovasi tersebut, dibentuklah 2 Tim pelaksana, masing-masing :
1.       Tim Renovasi dan membangung tambahan baru ruang dan kamar, yang dipimpin oleh bapak Abubakar Chaired BRE, dibantu oleh bapak H.M.Saidi, bapak Mukhid Khair, dan bapak Ir.Mulyadi Munzier.
2.       Tim pengadaan alat medis dan kesehatan yang dipimpin oleh bapak dr.H.Hasan Zaini, dibantu oleh bapak dr.H.Soepangat PS, bapak dr.H.Riduan Masrun, bapak drg.H.M.Rafli Shagir dan bapak Drs.H.Lamri M.Kep.